Curcol Puteran Pertama : Dilema Para Mahasiswa

| Selasa, April 09, 2013

WARNING!!!
sekali lagi WARNING!!
ini adalah tulisan curcol pertama saia harap dibaca dengan serius dan seksama tanpa ada cekak cekikikan ga jelas tanpa sepengetahuan si penulis, bisa didenda bayar eskrim satu mobil box seperti di iklan magnum #promosi dikit

okeh pasti kalian penasaran kan dengan postingan curcol pertama ini. mari kita simak bersama pasangan sambil pegangan tangan dengan keadaan gelap melihat film mulai diputer #ini blog bukan bioskop woi! 

Suatu hal yang bikin stress dan dilema [gamau nyebutin galau] yang melanda mahasiswa, tau kan apaan? Bukan miris karena dompet yang isinya tinggal kecoa dan para cecunguknya yang lain bersarang selama 2 hari [ajegile itu para cecunguk minta nginep gratis lagih -___-] bukan dilema [lagi lagi gamau nyebutin galau] karena ga ngeliat nama sendiri dalam daftar peserta ujian yang lulus [soalnya belom lunas bayaran administrasi] bukan pula diputusin pacar karena ketauan selingkuh  sama bencong lain (lho?). okeh saia tau, kita hampir melejit membumbung tinggi dari topik, kembali ke lap.... laper gue oyy [3hari blom makan nasi] *dzing #ditimpuk para pembaca yang males baca tulisan ga nyambung tapi tetap setia membaca

Yang bikin mahasiswa galau ituuuu.. [akhirnya mau juga nyebutin galau] ketika otak kiri dan otak kanan tidak ada kesadaran untuk saling berdamai dan bersatu untuk menuju keabadian pernikahan yang sejati #lagilagingawur [lagian mereka ga mau disatuin, maunya disebut otak kiri dan otak kanan. Kenapa ngga persatuan otak-otak dicampur sambel dan saus plus bumbu atom secukupnya *plak]

Kemaren sore itu bener2 bikin otak saia ga bisa berputar pada porosnya #rodakale. Gimana ngga, coba bayangin! Ketika bu guru yang cantik jelita sayangnya matanya buta memanggil kalian untuk maju kedepan kelas menyelesaikan soal di papan tulis, lalu kalian hanya memberi respon memberi tangan silang “STOP KEKERASAN!” #aaak, ga nyambung!

Adawww bukan bukan.. bukan ini cerita sebenarnya. Kemaren sore ituuuuu.... *kali ini ga mau bikin pembaca penasaran lagi* saia puyeng dengan tugas makalah wacana ilmiah. Sebenernya ini teh tugas kelompok. Tapi Cuma saia yang aktif mencari bahan materi yang harus dibikin T___T *nangis dipojokan toilet bareng cecunguk yang ikut nginep gratis di dompet saia tadi*

Bayangin ketika ini sudah hari senin, dan hari terakhir untuk pengumpulan tugas (deadline) adalah hari selasa tapi km belom bikin apa2 sama tugasnya. Jangankan nyari, Cuma sekedar liatpun ato nyolek si buku buat di ajak malem mingguan sama anak gahol diperempatan aja ngga mau. Ini makalah maaan makalah.... tau kan tebelnya segede apa, lebih gede dari upil yang kalian kumpulin selama 4 hari berturut-turut lalu dijual kepasar loak dan akhirnya ga laku karena bentuknya yang aneh dan kurang kering #sepertinyaperludijemurlagituhupil

Okeh, logikanya adalah  kurang lebih seperti ini :

Tugas kelompok --> ngajak temen2 ngerjain bareng --> semua pada cari alasan sibuk kerjaan masing2 --> henshin menjadi tugas individu --> ini hari senin --> deadline hari selasa --> dan besok adalah hari selasa --> keluar busa bekas nyuci piring dari mulut!!

Oh maaaan! Saia mulai stress! >,< *etdah sebelumnya kan emang udah stress kale* dan saia melakukan hal seperti mahasiswa pada umumnya.. BUNUH DIRI CECUNGUK YANG BELOM BAYAR UTANG! #danlagi

Saia ga tahan, rasanya kaya kelaperan pengen makan baso 5mangkok dengan sambel pedes tanpa minumnya tapi lupa kalo uang ketinggalan dikosan. Aaaaaaaarkh.. dan tau kah kalian apa yang saia lakukan?? Lompat dari gedung setinggi kasur tempat tidur? Aash.. ga mungkin, Itu hal ternormal yang ga pernah saia lakukan.

Dikelas saia harus tetep terlihat profesional. Yaah, tau kan bawaan dari lahir saia gimana.. pasang muka cool *ehem* emang cool kok beneran serius disamber gledek tapi ujannya ga mau turun2 jadi gledekpun ga mau ikut keluar #gabolehpadaprotes!

Dalam muka yang cool, terdapat jiwa yang kurang waras. Eh.. maksudnya otaknya agak miring kaya menara Pissa soalnya si tukang bangunan waktu bikin gedung itu sambil manggul patung Liberty dan ga sengaja nyenggol si Pissa sehingga jadi miring seperti itu *ditimpuk warga Itali dan Amerika* eh, tunggu! Otak miring bukannya jadii... aaaah, okelah.. apapun namanya pokonya otak saia waktu itu udah ngebleng ga jelas muter muter ke kiri dan ke kanan ga tentu arah. Tapi saia harus bertahan, demi menjaga dan menyelamatkan keamanan dunia imajinasi dari serangan para teroris teroris negara dunia amburadul acakadut (?)

Pulang kuliah dengan muka cool akhirnya saia sampai dikosan, dan saia mulai memperlihatkan muka asli acakadut amburadul kaya badut dengan kepala gundul! Saia mulai mencari inspirasi untuk menulis makalah wacana ilmiah. Oh God! Saia mulai bingung. Mau nulis apa dulu saia?? Ga mungkin kan kalo saia harus tulis “dear, bapa wacana ilmiah tercinta”. Ato “assalamu’alaikum wr. wb, perkenalkan nama saia L*tuuuuuuuut* #sensor# yang cantik sejati tiada abadi dan sampai mati tetap jadi kunti” *dzing

Dan sepanjang apapun aliran sungai, sang air tetap saja mengalir mengikuti arusnya #ecieee... sampai matahari kembali nongolin pantatnya yang berwarna kuning dan bercahaya mengeluarkan panas yang bisa bikin telor ayam bisa jadi telor goreng dimasakin di atas kompor gas saia akhirnya bisa menyelesaikan tugas dengan sangat amat merapat bangsat kudapat kupat membuat saia sangat lelah
Ya meskipun bahasanya agak aneh tapi mampu diterima oleh banyak pihak, teman2 sekelompok saia yang ga peduli pada kerjaan mereka. Dan saia yakin kalo saia tanya “kalian mau ngoreksi hasil kerjaan saia?” dijamin mereka bakal geleng2 muter kiri kanan berkali kali lalu pergi ke perempatan sambil ngacung bilang “saia nyerah! Apapun yang anda lakukan saia pasrah bersama anda! #plak

Dan begitulah akhir cerita membingungkan milik saia ini *jadi ini cerita ya bukan novel?* #timpuk. Iya lah ini cerita, diangkat dari kisah nyata man! Kalo ga percaya tanya sama gueh. Ada bonus kulit kacang cantik dan unyu2 disetiap pertanyaan bagi penanya yang beruntung *dzing #sadarkan aku dari kenistaan ini ya Tuhan!

~THE END~

#kesimpulan : masalah tidak akan pernah selesai jika km hanya memasang tampang autis dengan air liur yang sudah hampir seember keluar. Selesaikanlah apa yang ada di depanmu, meskipun tampang autis penuh nista dan ga bisa diterima orang itu memberatkan jalanmu untuk menyelesaikannya, percayalah! Suatu hari nanti akan ada cahaya kemudahan bagi para autiser-autiser yang penuh keyakinan dan bersabar dengan wajah penuh nistanya *aaaak :v

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲