Kalo menurutku sih ini adalah jenis novel komedi. Meskipun
mengantongi judul ‘setan’, tapi yakin deh, isinya itu bikin cekakan sakit perut terus.
Hehe..
Novel ini mengisahkan siswa SMA Bakti kelas 2 bernama Imelda
Dewindya Farensky, yang di cerita lebih sering disebut sebagai Melkun karena
dia sudah menjadi kuntilanak. Awalnya dia ngga sadar sudah meninggal.
Tapi setelah diberi tau Nandika Lafanzo(Dika), setan pembimbingnya, maka dia
baru sadar meskipun masih belum terima kematiannya. Imel ngga paham apa yang
harus dia lakukan di dunia setan, bahkan sebab kematiannya pun dia ngga tau.
Tapi berkat bimbingan dari Dika, Imel mulai menerima keadaan.
Imel penasaran dan mencari tau sebab kematiannya. Dengan
bantuan teman-teman setannya, ia bisa menguak misteri tersebut. Dika juga
banyak membantu meskipun tiap bertemu mereka selalu bertengkar.
Jangan sangka abis meninggal terus kelar deh, semua masalah
di dunia bisa ditinggal juga. Justru malah lebih ribet di dunia setan. Disana
masih ada sekolah setan. Sama seperti sekolah di dunia, sekolah setan juga
mewajibkan siswa-siswinya untuk ikut ujian. Salah satu ujian terberat yang
dilakukan Imel adalah menyatukan pacarnya di dunia dulu (Radit) dengan Radis
(siswi baru yang bisa liat keberadaan Imel juga merupakan teman masa kecil
Radit). Meskipun akhirnya berhasil juga, tetep aja Imel gagal ujian terakhir
untuk menduduki jabatan setan malaikan seperti Dika.
Setelah merelakan perasaannya sama Radit karena mereka udah
ga bisa disatuan lagi akibat beda dunia, Imel baru sadar kalo sebenarnya dia
lebih membutuhkan sosok setan yang selalu berada disampingnya. Dika mulai
menghindari Imel dengan alasan tugas sebagai pembimbingnya sudah selesai. Imel
merasa sangat kehilangan. Di tengah isak tangisnya akhirnya Dika muncul dan
menjelaskan bahwa mereka sama-sama saling mencintai. Namun Dika melarang untuk
meneruskan perasaan itu. Dika adalah setan malaikat sedangkan Imel adalah setan
mak comblang karena lolos di ujian mencomblangkan setan dan manusia. Kasta
mereka berbeda maka ngga boleh saling mencintai. Di tengah penjelasan Dika,
muncullah dua sosok pasangan setan menyeramkan yang akan mengirimkan mereka ke
laut kematian karena Dika dan Imel sudah melanggar aturan. Tapi melihat ketulusan
cinta sejati mereka, dua sejoli ini akhirnya dipindahkan ke tempat lain yang
lebih kejam. Kembali ke dunia manusia dengan kehidupan yang berbeda?
Bahasa yang di raciknya emang agak kekanak-kanakan. Mungkin
karena aku biasa baca novel yang agak formal kali ya. Hehe.. serasa baca
diari/catatan pribadi seseorang di sini. Bahasanya juga ringan seperti orang
sedang cerita sambil ngerumpi dan kita enak-enak aja dengerinnya. Cuma awalnya,
sih, aku agak ribet sama penyebutan tokohnya dengan “Gue”. Soalnya aku ga biasa
baca atau ngobrol dengan teman pakai “Gue” jadi agak asing gitu ya. Tapi
mengingat ini novel komedi, pemakaian “Gue” itu tepat juga. Menambah nuansa
komedinya itu loh.
Asli deh kebanyakan ceritanya ngga penting, ngalor ngidul,
ngga jelas, putus-putus terus balik lagi ke cerita. Tapi justru bumbu itu tuh
yang bikin lucu. Ketambahan lagi dengan cerita gokil di dunia setan yang ngga
masuk di logika manusia. Imajinasi si penulisnya aneh-aneh aja. Pinter gitu
buat ngobrol ngalor-ngidul tapi tetep lucu. Dan pas baca biografi si penulis
aku melongo semelongo-melongonya karena yang nulis novel ini usianya lebih muda
2 tahun dari aku. Hebat loh, mbak bro... udah bisa bikin novel setebel 316
lembar ini. Sukses terus mengembangkan novel lainnya, ya.