Yeaayy.. kali ini aku akan mengulas novel bergenre
miteri/teka-teki. Seneng banget punya koleksi genre ini, meskipun baru
bertengger satu. Mudah-mudahan kalo ada rejeki lagi bisa numpuk deh
misteri/teka-teki semua. Huehehe...
Mengisahkan Louisa, seorang detektif muda, yang baru saja
ditinggal mati ayahnya (Dokter Christian Ford), seorang dokter ternama di Rumah
Sakit Santa Cruz. Dr. Ford ditemukan tewas di ruang kerjanya. Polisi menutup
peristiwa ini sebagai kasus kecelakaan biasa. Namun Daniel (rekan kerja Louisa
sekaligus sahabat dari Dr. Ford) menganggap terlalu ganjil bila disebut sebagai
kasus kecelakaan biasa. Maka ia diam-diam melakukan analisa kasus tersebut
bersama Louisa. Karena seringkali bersama Daniel, orang-orang sekitar Louisa
menganggap mereka mempunyai hubungan dekat.
Louisa adalah perempuan yang dingin. Acuh adalah ciri khas
wajahnya. Ia lebih banyak beraksi daripada berbicara. Ia tak pernah keliru
membuat analisa untuk memecahkan suatu misteri. Ditambah lagi kemampuan
potografiknya yang sangat kuat. Kesibukan menjadi detektif membuatnya harus
sering absen kuliah, meskipun teman-temannya tidak percaya adanya jenis
pekerjaan yang ia geluti itu di dunia nyata. Tak pernah ada yang berhasil
membujuknya untuk berangkat kuliah kecuali jika ia sendiri yang ingin pergi.
Meskipun begitu, ia sangat disayangi oleh Dr. Ford, seperti menyayangi istrinya
yang sudah meninggal.
Daniel dan Luoisa melakukan penyelidikan di berbagai tempat.
Mulai dari TKP dan kediaman orang-orang yang terakhir kali ditemui Dr. Ford.
Seperti rumah ibu Daisy (istri kedua Dr. Ford/ibu tiri Louisa), rumah pak
Fransesco (sahabat Dr. Ford), dan rumah Caroline (kekasih dari pasien Dr. Ford
yang beberapa waktu lalu meninggal). Pencarian terakhir membawa mereka pada
komplotan pembunuh bayaran yang mengerikan, yang digerakkan oleh Arthur. Ini
buka pertama kalinya Louisa harus berhadapan dengan mereka. Di beberapa kasus
komplotan Arthur selalu bisa lolos dalam dugaan Louisa, bahkan pernah hampir
tertangkap polisi. Namun Arthur kini berniat menyudahi perjalanan kotornya di
dalam komplotan itu. Ia justru tertarik pada Louisa dan membantu memperingan
kasus yang sedang ia tangani.
Di ruang kerja Dr. Ford ditemukan sidik jari tak
teridentifikasi siapa pemiliknya. Louisa merasa ia sangat kenal dengan sidik
jari tersebut, bahkan dekat sekali dengannya. Namun kemampuan fotografiknya tak
bisa mencapai titik terang. Setiap kali mengingat pemilik sidik jari itu,
Louisa merasa kelelahan karena mengerahkan energi yang sangat banyak. Ia
berusaha mencari. Bukan sidik jari milik ibu Daisy, Lestari (bibinya), pak
Fransesco, Caroline dan bukan pula milik Arthur. Namun jejak Arthur membawa
Louisa pada misteri lain yang selama ini dirahasiakan padanya sejak kecil.
Misteri lain tentang ibunya yang masih hidup.
Secara keseluruhan ceritanya cukup menarik. Pembawaan bahasa
cerita membuatku nyaman saat membacanya seolah ikut memerankan karakter Louisa
yang dingin. Hehe.. kelanjutan cerita selalu membuat penasaran dan sempat ikut
menerka-nerka kira-kira apa ya yang akan terjadi lagi. Wah, pokoknya banyak hal
yang diluar dugaan. Apalagi ketika Louisa bertemu kembali dengan ibu kandungnya
setelah berpuluh tahun ia menganggap orang itu sudah meninggal. Novel dengan
genre misteri/teka-teki ringan ini pas bagi kalian yang suka dengan hal yang misterius.
2 Juli 2016 - 11.30
Karena seringkali bersama Daniel, orang-orang sekitar Louisa menganggap mereka mempunyai hubungan dekat.
BalasHapushttps://www.cf88indo.net/