TIPE KEKASIH YANG AKU DAMBAKAN
Sebenarnya agak canggung menulis soal yang satu ini karena
aku belum pernah membahasnya dengan siapapun. Tapi akan aku coba tuangkan apa
yang ada dalam pikiranku tentang kekasih dambaan.
Tipe kekasih yang aku dambakan dulu hanya terpaut pada
fisik. Biasa lah, kalau masih puber liat ada suatu hal yang menarik dari lawan
jenis langsung dicomot dalam list tipe kekasih dambaan. Mulai dari yang
berkacamata, rambut ikal, kulit putih, maskulin, hidung mancung, kurus tinggi,
dsb. Tapi sekarang ngga sebanyak itu, sih. Aku suka laki-laki berambut ikal.
Entahlah kenapa, tapi mereka keliatan punya pemikiran berbeda dari yang lain,
bebas namun ngga keluar aturan, dan juga... kreatif. Pasti ada-ada saja ide aneh
yang muncul dari otaknya sampai-sampai membuat rambutnya keriting. Aku juga
suka laki-laki dengan berat proporsional. Ngga kurus, ngga juga berisi, apalagi
berotot besar seperti Ade Rai. Agak risih dan serem liat otot-ototnya. Boleh
lah berotot, tapi dengan porsi berat badan yang pas. Kulitnya ngga perlu
terlalu putih, yang penting bersih. Ngga ada jerawat, kudis, kurap, kutu air
dan segala macam penyakit kulit lainnya. Itu berarti dia pinter menjaga kulit.
Kulitnya aja dijaga apalagi calon istrinya. Hehe.. yang mancung bisa
memperbaiki keturunan juga deh kayanya. Tapi terlepas dari fisik berambut ikal,
berat dan tinggi proporsional, kulit bersih juga hidung mancung, bakal ngga ada
apa-apanya kalau dia ngga bisa menarik secara emosional.
Secara emosional aku akan tertarik jika lelaki itu mempunyai
sifat kepemimpinan. Setidaknya bisa memimpin diri sendiri. Paham bagaimana
harus bersikap, menempatkan sesuatu pada tempatnya, dan melakukan sesuatu
dengan pertimbangan sebelum bertindak. Ketika sudah memimpin ia juga harus bisa
bertanggungjawab, siap menanggung risiko apapun, dan mampu memecahkan masalah
dengan solusi yang bijak. Ia sayang pada keluarga dan orang tuanya, terutama
pada ibu. Belumlah terlihat ia sayang pada istrinya jika ia belum sayang pada
ibu yang telah susah payah mengandungnya selama 9 bulan. Nah, karena aku
orangnya pendiam, pasti akan lengkap kalau lelakinya cerewet. Bukan banyak
ngomong doang, lho, ya. Tapi suka bergaul dengan siapa saja, ngga pilih-pilih
teman, pergaulannya luas dari anak-anak sampai yang dewasa. Dari lingkungan
yang luas itu dia bisa ambil pelajaran banyak untuk dimanfaatkan dalam
kehidupannya. Kalau ditambah sifat humoris, nih... duhhh cocok deh mencairkan
hati para si pendiam. Seorang yang pendiam pasti jarang sekali ngobrol. Maka ia
harus paham diriku yang sesungguhnya dan memberikan perhatian penuh sehingga
membuatku nyaman bersamanya. Seringkali kita tertipu tentang sifat seseorang
dari penampilan. Lelaki yang sekilas berpenampilan cool, kharismatik dan cuek
tapi sebenarnya cerewet, tukang bikin nyengir dan suka membuat kejutan itu
dapet nilai plus dariku. Satu hal lagi yang bikin kesengsem kalau membicarakan
lelaki idaman, yaitu pintar mengaji. Setiap hari ia baca Al-qur’an barang satu
ayat pun, sehingga timbul sendiri niat untuk belajar seni baca Al-qur’an yang
semakin membuatnya tak pernah lupa pada agama dan Tuhan.
Seperti itulah kira-kira tipe lelaki yang aku dambakan. Meski
sekarang masih menutup diri terhadap lawan jenis soal perasaan, Insya Allah ketika
sudah bertemu nanti, bagaiamanapun keadaannya aku akan siap menerima segala
kelebihan dan kekurangan yang ada. Meski perjalanan kesendirianku masih panjang
entah sampai kapan.
0 komentar:
Posting Komentar