Do You Know ‘bout My Country?

| Senin, Desember 20, 2010

Kalau kalian mau jalan-jalan ke bendungan Manganti pasti melewati daerah ini. Memang gak terlalu dekat dengan  Manganti sih, tapi mudah ditemukan. Kalau kalian pergi dari arah Banjar menuju Manganti pasti menempuh perjalanan sekitar 30-45 menit. Nah, kalau dari rumahku bisa ditempuh hanya dalam waktu 10-15 menit. Lumayan deket, kan? Yang paling menyenangkan, Disinilah aku lahir dan dibesarkan oleh orang tuaku. Lakbok…
Daerah ini merupakan tempat yang cukup besar wilayah pesawahannya. Tentunya para petani disini sudah bisa dibilang hidup sejahtera dengan penghasilan mata pencahariannya itu. Terhitung beberapa ratus hektar sawah melintang disepanjang daerah ini. Karena kekayaan akan lahan pesawahan ini, beberapa tahun silam pernah terjadi sedikit masalah antara pemerintah Banjar dengan Ciamis. Aku juga kurang tahu rincian permasalahannya. Kalau tidak salah, pemerintah Banjar akan memasukan Lakbok ke kabupatennya yang saat itu masih masuk ke kabupaten Ciamis. Letaknya memang lebih dekat dengan pemerintah Banjar daripada pemerintah Ciamis. Selain untuk memperluas daerah kota administrative (kotip) Banjar juga dapat mempermudah daerah ini dalam kepengurusan/pembuatan surat-surat berharga dan yang lainnya daripada harus jauh-jauh pergi ke Ciamis. Apalagi didaerah ini pemasokan beras cukup banyak. Tapi pada akhirnya, pemerintah Ciamis tetap mempertahankan daerah ini berdiri dikabupatennya.
Selain lahan pesawahan yang luas, banyak juga pohon kelapa yang tumbuh disini. Biasanya pohon tersebut dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk menjadi mata pencaharian mereka. Kegunaan pohon kelapa memang sangat banyak. Buahnya bisa dimakan dan dijadikan gula merah, daunnya bisa dipakai untuk alat kebersihan dan bahan untuk pembakaran tradisional (tungku), batangnya bisa dipakai untuk bahan pembakaran dan jembatan, dan masih banyak lagi kegunaan-kegunaan pohon kelapa yang lainnya. Hal-hal itulah yang menjadi alasan warga untuk memanfaatkan pohon kelapa sebagai mata pencaharian mereka.

0 komentar:

Posting Komentar

Next
▲Top▲